Peristiwa – Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Malang yang juga menjabat sebagai Ketua KADIN Kota Malang, Djoko Prihatin, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kesadaran lingkungan dan pemberdayaan warga. Lewat Program 1 Kelurahan – 1 Depo Mitra Karya, Djoko meresmikan depo ketiga GoodDrop di RT 3 RW 4 Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Depo tersebut menjadi lanjutan dari dua lokasi sebelumnya yang telah beroperasi di wilayah Lowokwaru, yakni di Kelurahan Mojolangu dan Kelurahan Lowokwaru. Inisiatif ini merupakan bentuk pengelolaan sampah berbasis partisipasi warga yang tak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga membuka potensi ekonomi lokal.

“Depo ini bukan sekadar tempat menampung sampah rumah tangga,” kata Djoko dalam sambutannya. “Ini adalah bagian dari upaya mengubah cara pandang kita. Bila dikelola dengan benar, sampah bisa bernilai. Limbah bukan lagi masalah, tapi bisa menjadi keberkahan.”

Program GoodDrop merupakan hasil sinergi antara komunitas CapungLam, HIPMI Kota Malang, dan para pelaku usaha mikro. Program ini turut melibatkan anak-anak muda yang aktif di bidang lingkungan serta kewirausahaan sosial. Warga yang datang ke depo bisa menukar limbah anorganik seperti minyak jelantah dengan insentif, mengikuti pelatihan daur ulang, hingga memperoleh edukasi mengenai pengelolaan limbah rumah tangga.

Menariknya, peresmian depo dilakukan langsung di halaman rumah warga, tepatnya rumah Ibu Ambar, tokoh PKK setempat. Ibu Ambar menyampaikan rasa terima kasih dan dukungannya terhadap inisiatif tersebut. “Program seperti ini perlu diperluas. Terima kasih kepada Pak Djoko, CapungLam, dan HIPMI yang telah hadir langsung ke tengah masyarakat,” ujarnya. Ia berharap agar program ini dapat menjangkau lebih banyak kelurahan.

Djoko menegaskan bahwa program GoodDrop akan terus dikembangkan di berbagai wilayah di Kota Malang. “Kami ingin masyarakat di semua lapisan memiliki akses pada sistem pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Ini langkah kecil, tapi bisa menghasilkan dampak besar kalau dikerjakan bersama.”

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya pendekatan politik yang berpijak pada kerja nyata di tengah masyarakat. “Menurut saya, politik harus menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Kalau sebuah program bisa meringankan beban masyarakat dan sekaligus menjaga lingkungan, itulah politik yang relevan dan dibutuhkan hari ini”, terangnya.

Setelah peresmian, Djoko turut serta dalam kegiatan warga. Ia terlihat membantu menimbang sampah yang dibawa oleh ibu-ibu PKK, berdialog dengan anak-anak, serta mendengarkan aspirasi warga yang disampaikan secara spontan. Acara berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat kolaboratif, memperlihatkan bahwa pembangunan bisa dimulai dari ruang kecil yang penuh kepedulian.

Djoko berharap keberadaan GoodDrop menjadi langkah awal menuju perubahan lebih besar di Kota Malang. “Program ini bukan sekadar proyek sesaat. Ini adalah investasi jangka panjang di bidang sosial dan lingkungan. Saya percaya, bila semua pihak terlibat, kita bisa menjadikan Malang sebagai kota yang bersih, hijau, dan sejahtera.”